Rabu, 09 Februari 2011

Perihal Kehidupan

“Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
(Yesaya 40:27 – 31)
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menghadapi permasalahan. Tidak hanya kita, setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti akan menghadapi permasalahan. Mungkin terlintas dalam benak kita, keraguan akan Tuhan. “Kenapa masalah-masalah ini menimpaku secara bertubi-tubi, silih berganti? Apakah Tuhan mengetahui keadaanku ini? Apakah Tuhan tidak kasihan terhadapku?“ Atau mungkin saat kita melihat orang yang hidupnya jauh dari Tuhan, mereka yang mengabaikan Tuhan, malahan terlihat berhasil,makmur dan kaya. Kita yang seolah-olah telah mencari Tuhan mati-matian, merasa tidak memiliki kekayaan, keberhasilan dan kemakmuran seperti mereka. Kemudian terbersit dalam pikiran kita banyak sekali pertanyaan “Kapan ya kondisi ekonomiku ini membaik? Kapan ya aku bisa jadi orang kaya? Kapan ya aku bisa mewujudkan semua keinginanku? Kenapa kok Tuhan tidak mengijinkan aku menikmati hidup enak dan menjadi seperti orang-orang kaya itu?“ Ada lebih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam benak kita saat memandang kondisi kehidupan yang ada. Kondisi dunia yang semakin memburuk, tentunya sering membawa kita berfikir bahwa kondisi kehidupan kita sedang sangat sulit.
Namun Tuhan kita bukanlah Tuhan yang menutup mata akan kondisi anak-anak-Nya. Tuhan Yesus kita adalah Tuhan yang sangat mempedulikan kehidupan kita masing-masing, pribadi lepas pribadi. Bahkan Tuhan mengenal kita sampai ke dalam hati kita. Dia tahu persis siapa kita dan apa yang sedang kita hadapi dalam hidup ini. Raja Daud sangat mengenal siapa Tuhan yang ia sembah. Pengenalan akan Tuhan itu Daud wujudkan dalam sebuah mazmur yang tertulis di Mazmur 37:5-6Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.” Daud tahu persis, bahwa saat ia menyerahkan kehidupannya kepada Tuhan, Tuhanlah yang membela dirinya. Kemenangan Daud atas tentara-tentara musuh adalah bukti keyakinannya akan Tuhan sebagai pembela kehidupannya. Senada dengan Raja Daud, nabi Yesaya pun mengungkapkan hal tersebut. Pernyataan Tuhan yang diterima nabi Yesaya, yang tertulis dalam kitab Yesaya 60:1-3 adalah “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.
Lantas apa yang harus kita lakukan supaya pembelaan Tuhan atas hidup kita ini, dapat kita terima?
  1. Tinggal dalam hadirat Tuhan
Raja Daud sangat menikmati waktu pribadinya dengan Tuhan. Dia sangat-sangat menikmati hadirat Tuhan dalam pujian dan penyembahannya. Dalam Mazmur 27:4 Daud mengungkapkan demikian “Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.” Dalam hadirat-Nya, kita akan menikmati segala kebajikan, kemurahan dan perlindungan Tuhan (Mazmur 23:6; 27:5).
  1. Taat melakukan perintah Tuhan
Ayub adalah pribadi yang hidup taat kepada setiap firman Tuhan. Dalam Ayub 23:10-12, Ayub mengungkapkan demikian “Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang. Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya.” Ayub sadar bahwa setiap ujian yang Tuhan berikan padanya pasti akan dapat dia lalui, karena Tuhan memberikan penuntun-penuntun untuk mengatasi ujian tersebut, melalui firman Tuhan. Ayub pun sangat yakin, saat dia diuji Tuhan, itu artinya dia sedang dididik dan dimurnikan oleh Tuhan dalam hal karakter.
  1. Hidup dalam tuntunan Roh Kudus
Kekerasan hati kita akan membuat setiap proses yang Tuhan beriikan menjadi sia-sia. Dalam hal inilah peran Roh Kudus sangat penting. Oleh Roh Kudus hati kita akan dilembutkan. Roh Kudus Tuhan akan bertahta dalam hati kita dan membuat itulah sumber kekuatan kita untuk melakukan segala perintah Tuhan dan menjadi pelaku firmanNya (Yehezkiel 36:26-27).
  1. Setia kepada Tuhan
Kesetiaan kita hidup dalam hadirat Tuhan, mentaati hokum-hukum Tuhan serta tunduk kepada Roh Kudus dalam kelembutan hati, akan memberi kita kekuatan yang selalu baru dalam menjalani hidup ini (Yesaya 40:29-31).
Mari Saudara-saudara, terus hidup dalam hadirat Tuhan, bersungguh-sungguh taat kepada perintah Tuhan, hidup dalam tuntunan Roh Kudus dalam kelembutan hati, serta tetap setia kepada Tuhan, maka kita akan selalu menikmati penyertaan Tuhan, pembelaanNya atas semua permasalahan, serta dapat menikmati berkat-berkatNya yang luar biasa dalam hidup kita. Kekuatan kita dalam menghadapi hidup ini hanya berasal dari Tuhan saja. Tuhan Yesus memberkati kita. Amin.

Khotbah Gembala 4 Februari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar