Rabu, 09 Maret 2011

Mengalirkan Air Hidup


Dalam injil Yohanes 4:3-15 kita membaca kisah pertemuan Tuhan Yesus dengan seorang perempuan Samaria. Pada saat tengah hari perempuan tersebut datang ke sumur Yakub untuk mengambil air. Biasanya perempuan-perempuan datang mengambil air pada pagi dan sore hari, disaat matahari tidak terlalu terik bersinar. Namun kita dapati hal yang terkesan agak ”ganjil” dalam kisah tersebut. Perempuan Samaria ini mengambil air di tengah hari, disaat tidak ada seorang pun datang untuk mengambil air. Terkesan bahwa sang perempuan Samaria ini menghindar bertemu dengan banyak orang. Dan memang benar demikian. Ayat 15 dari pasal tersebut menggambarkan secara tidak langsung, bahwa perempuan tersebut ingin memiliki sumber air sendiri, supaya ia tidak perlu lagi untuk pergi ke sumur mengambil air, sehingga ia tidak perlu lagi berjalan sembunyi-sembunyi, tidak perlu bertemu banyak orang lagi dan merasa malu. Justru dari pemikiran seperti ini Tuhan Yesus memulai karya penyelamatanNya terhadap sang perempuan Samaria.
Ayat 16 – 19 dalam Yohanes 4 tersebut adalah proses dimana Tuhan Yesus mengungkapkan dosa-dosa perempuan Samaria itu, yang akhirnya membawa sang perempuan kepada pemahaman bahwa orang yang ada di hadapannya (Tuhan Yesus) tersebut adalah seorang nabi. Tidak hanya sampai disitu saja, Tuhan Yesus terus membawa perempuan Samaria itu untuk lebih mengenalNya (perhatikan ayat 20 – 26), sampai akhirnya Tuhan mengungkapkan bahwa memang diriNya adalah Mesias yang selama ini ditunggu-tunggu kedatangannya oleh orang Israel. Setelah menyadari bahwa Orang yang dia ajak bicara bukanlah manusia biasa, sang perempuan berlari meninggalkan Yesus dan pergi ke kota. Perempuan itu menceritakan apa yang dialaminya barusan, kepada penduduk kota, yang kemudian datang berbondong-bondong kepada Yesus (ayt. 30). Air Hidup sedang terpancar dalam kehidupan sang Perempuan Samaria tersebut, yang akhirnya dirasakan pula oleh banyak penduduk kota. Air Hidup dalam diri perempuan itu membawa banyak jiwa datang kepada Tuhan Yesus.
Salah satu nubuat tentang kedatangan Mesias diterima oleh nabi Yesaya, yang tertulis dalam Yesaya 9:1. Yesus datang sebagai terang bagi bangsa-bangsa, dan Terang itulah yang membuka mata hati sang perempuan Samaria tersebut. Dia telah dibebaskan dari kegelapan kehidupan yang selama ini dia hidupi, oleh terang Tuhan Yesus. Terang Tuhan membawa pertobatan dan merombak kehidupan manusia. Seluruh manusia memerlukan terang Tuhan untuk membebaskan mereka dari kegelapan hidup. Mereka perlukan Air Hidup, yaitu Tuhan Yesus, untuk menghidupkan mereka kembali yang telah mati (rohaninya) dalam dosa.
Ada satu lagi pesan yang Tuhan Yesus tekankan dengan kuat dari kisah pertemuanNya dengan perempuan dari Samaria tersebut. Mari kembali kita perhatikan Injil Yohane 4:31 – 38. Selain makanan jasmani, ternyata Tuhan Yesus juga ”mengkonsumsi” makanan rohani. Apakah makanan rohani Tuhan Yesus itu? Bacalah ayat 34: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya..” Makanan, yang adalah kebutuhan utama / primer, menurut Tuhan Yesus adalah taat dalam melakukan Firman Tuhan. Dan ”..kehendak Dia yang mengutus Aku..” yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus adalah membawa orang yang belum mengenal Tuhan Yesus, untuk datang kepada-Nya dan menerima anugerah keselamatan. Ini adalah proyek besar Tuhan, yaitu supaya semua manusia selamat dan memperoleh kehidupan kekal di sorga bersama-sama dengan Tuhan (Yohanes 3:16). 
Kita tahu pasti bahwa setiap orang memerlukan keselamatan di dalam Tuhan Yesus. Kita harus berani bersaksi tentang Tuhan Yesus kepada orang yang belum mengenal-Nya. Jangan kita terjebak dalam zona nyaman sebagai orang yang telah diselamatkan, tanpa mau memikirkan fakta, bahwa masih banyak orang yang sangat membutuhkan Tuhan Yesus (Filipi 2:4). Kita tidak akan tahu kapan, benih Firman Tuhan yang telah kita beritakan, akan bertumbuh. Tetapi satu hal yang pasti, Benih itu akan bertumbuh. Tugas kita hanya menabur dan merawat, dan Tuhan yang pasti akan memberi pertumbuhan. Ingatlah, bahwa Tuhan Yesus telah memberikan kita kuasa Roh Kudus untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah (Kisah 1:8), dimanapun, kapanpun dan dalam situasi apapun. Kuasa itulah yang harus kita andalkan.
Air Hidup yang telah kita terima dari Tuhan Yesus, yang ada dalam kehidupan kita ini, harus kita alirkan kepada orang lain, yang sangat membutuhkan kelegaan dalam hidup mereka. Kita harus mampu menjadi dampak yang nyata, yaitu merubah, mentransformasikan kehidupan orang lain dengan kuasa Roh Kudus yang ada dalam diri kita. Roh Kudus itu penuh kasih, jadi yang harus kita bagikan dalam hidup mereka adalah kasih Allah yang telah dicurahkan kepada kita melalui Tuhan Yesus. Mari, dalam setiap tingkah laku dan perkataan kita, selalu mencerminkan dan menceritakan kasih Tuhan yang dahsyat dalam kehidupan kita. Dengan cara itulah banyak orang akan melihat kuasa Tuhan yeng merubah kehidupan kita. Tuhan memberkati

1 komentar:

  1. youtube.bettingnews.com – vimeo
    youtube.bettingnews.com: Vimeo : youtube to mp3 for android Vimeo. vimeo.vimeo.vimeo.vimeo.vimeo.vimeo.vimeo.vimeo.vimeo.vimeo.vimeo.vimeo.vimeo.

    BalasHapus