Kamis, 31 Maret 2011

Perubahan Karakter Sebagai Kesaksian

   Filipi 2:1-7
Sebagaimana kita ketahui bersama, Tuhan Yesus ingin semua manusia diselamatkan. Tuhan ingin kita memperkenalkan pribadi-Nya kepada seluruh umat manusia, tanpa kecuali. Itulah yang disebut dalam Amanat Agung Tuhan yang tertulis dalam Injil Matius 28:19-20. sebagai pembawa kabar sukacita, kita pun dituntut untuk hidup dalam kebenaran berita yang kita beritakan tersebut. Kita dituntut untuk menjadi bukti bahwa apa yang telah Tuhan Yesus ajarkan kepada kita memang telah merubah kehidupan kita. Saat kita mampu menunjukkan sebuah perubahan yang nyata itulah, orang akan menjadi percaya bahwa Yesus memang adalah Tuhan Yang Maha Kuasa yang merubah kehidupan manusia. Namun dalam kenyataan sehari-hari, banyak sekali ironi yang kita jumpai. Saat jam-jam ibadah di gereja, orang-orang terlihat kudus, santun, penuh iman dan kasih yang jelas terpancar. Namun hal yang sebaliknya terjadi, diluar hari/ waktu-waktu ibadah, karakter orang tersebut berbeda 180 derajat, tidak sesuai dengan apa yang terlihat waktu di gereja atau waktu beribadah. Dan yang lebih parah lagi, sangat bertentangan dengan firman Tuhan.
Bagaimana mungkin kita memberitakan Yesus, sedangkan karakter kita berbeda dengan Tuhan Yesus? Bagaimana mungkin kita bersaksi bahwa Tuhan kita penuh kasih sedangkan kita tidak dapat menunjukkan kasih itu dalam keseharian kehidupan kita? Jika kenyataan tersebut yang terjadi, tidak mungkin orang akan mau mengenal Yesus. Mau tidak mau, orang-orang akan membandingkan karakter Yesus dengan karakter kita. Mereka akan melihat kebenaran dan ke-sahih-an ajaran Tuhan Yesus melalui kehidupan kita, karakter kita sehari-hari. Jadi standart kehidupan dan karakter Tuhan Yesus menjadi tolak ukur orang lain untuk membandingkannya dengan karakter kita. Lebih jauh lagi, seluruh nilai kehidupan kita, harus berkesesuaian (ekuifalen) dengan nilai kehidupan Kristus. Karena jika hal itu tidak terjadi, orang akan mempertanyakan kebenaran, kesucian dan kuasa Tuhan Yesus. “Jika umatnya saja seperti itu, bagaimana dengan Tuhannya.” Nilai-nilai kekristenan itupun harus kita terapka dalam pekerjaan, usaha, kehidupan rumah tangga, pendidikan, kehidupan bermasyarakat/ bersosial.
Pertumbuhan rohani kita adalah untuk menjadi kesaksian bagi orang yang belum mengenal Tuhan Yesus, dan bukan untuk kebanggaan pribadi kita. Jadi fokus pertumbuhan kerohanian kita adalah supaya orang lain mengenal Kristus melalui kita. dan sebagai hasilnya, perubahan yang nyata akan terjadi di sekeliling kita saat perubahan tersebut terjadi lebih dahulu dalam kehidupan pribadi kita. Pertobatan total harus dengan cepat diupayakan, supaya dosa tidak semakin berakar kuat dalam hidup kita. Karena saat dosa itu sudah terlalu kuat mengakar, itu akan susah dicabut/ dihilangkan. Bisa, namun dengan usaha/ proses yang sangat berat. Jadi mulailah menghilangkan kebiasaan-kebiasaan kecil yang sebenarnya salah, dan jangan membiarkannya menjadi dosa.
Kembali kita tekankan pada diri kita bahwa sasaran/ tujuan/ target kehidupan kita adalah bagaimana dunia bisa menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Caranya satu-satunya adalah dengan menerapkan KASIH dalam kehidupan kita. kasih harus dipraktekkan. Kasih harus disaksikan. Nah, syarat-syarat untk dapan menyatakan kasih tersebut adalah sebagai berikut:
1.       Tidak boleh berpangku tangan (diam saja) saat melihat orang yang membutuhkan pertolongan. Kita berkewajiban untuk bertindak, membantu mereka (Filipi 2:4).
2.       Tetap setia, rajin dan tekun mengikuti peribadatan. Baik peribadatan di gereja dan kelompok kecil, ataupun peribadatan (persekutuan) pribadi kita masing-masing (Filipi 2:2).
3.       Jadikan hidup kita ini berarti bagi orang lain. Saling membangun satu sama lain dengan cara saling menasehati, menegur dan menguatkan dengan dasar kebenaran Firman Tuhan (Filipi 2:1).
4.       Harus hidup bergaul dengan Tuhan dan membangun komunikasi yang baik dengan DIA. Komunikasi tersebut dibangun dengan doa dan merenungkan Firman Tuhan secara rutin. Saat kita berkomunikasi secara teratur dengan Tuhan, DIA akan terus membawa kita dalam kedewasaan rohani. Kehidupan kita akan terus diperbaharui. Tuhan akan terus membersihkan kita dari tabiat dosa, dengan Firman-Nya.
Kita harus terus menjaga kehidupan kita tetap kudus dihadapan Tuhan (2 Korintus 7:1; Ibrani 12:14). Hal tersebut akan membuat karakter kita semakin serupa dengan Kristus. Perubahan karakter kita akan nyata terlihat saat kita berserah total kepada Tuhan Yesus. Usaha kita untuk merubah diri sendiri akan menjadi sebuah usaha sia-sia tanpa campur tangan Tuhan. Seberat apapun pergumulan hidup kita, Tuhan mampu menolong. Membuat kita menang atas permasalahan. Kemenangan-kemenangan kita, dengan pertolongan Tuhan, itulah yang akan menjadi kesaksian bagi banyak orang, yang membuat mereka melihat bahwa Tuhan kita, Yesus Kristus, adalah Allah yang hidup, yang membela kita, dan membuat kita bersinar. Melalui perubahan karakter dan kesaksian kita tersebut, akan banyak jiwa mengenal Tuhan Yesus Kristus.

KOSTRAD Difiv 2 Singosari
26 Maret 2011
Khotbah Bpk. Karel Sumaiku 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar